Hipnotis? Saat ini sedang menjadi sorotan di masyarakat mungkin karena tayangan di televisi yang banyak menayangkan acara hipnotis. Sebenarnya apa arti hipnotis itu? Kapan hipnotis ada? Dan bagaimana rasanya orang dihipnotis? Mungkin anda adalah orang yang ingin mendalami hipnotis atau orang yang hanya sekedar ingin tau tentang hipnotis atau bahkan anda adalah orang yang berkecimpung di dunia hipnotis tak acda salahnya kita mengenal apasih hipnotis itu.
Apakah arti dari kata hipnotis ?
Hipnotis adalah kata dalam bahasa Indonesia untuk “hypnosis” yang berasal dari kata hypnos,
yaitu dewa tidur dalam legenda Yunani. Istilah “hypnosis” sendiri
diperkenalkan oleh Dr. James Braid, salah satu peneliti fenomena
hipnotis yang berasal dari Inggris di era abad ke-19.
Jadi arti hipnotis adalah “tidur” ?
Tidak selalu, tetapi sangat tergantung
dari konteks pembicaraannya. Salah satu deskripsi populer mengenai
hipnotis, adalah bahwa hipnotis merupakan salah satu “keadaan
kesadaran” (state of consciousness) manusia.
Secara sederhana terdapat 3 keadaan
kesadaran manusia, yaitu : “keadaan normal” (normal state), “keadaan
hypnos” (hypnosis state), dan “keadaan tidur” (sleep state).
Apa perbedaan utama dari “keadaan normal” dan “keadaan hypnos” ?
Pada “keadaan normal” pikiran manusia
cenderung bersifat kritis, yaitu analitis dan menilai. Pada “keadaan
hypnos” pikiran manusia berkurang tingkat kritisnya, sehingga relatif
lebih mudah untuk menerima saran (sugesti) atau informasi lainnya.
Di atas dikatakan bahwa pada
saat di “keadaan hypnos” saran dan informasi akan relatif lebih mudah
“masuk”. Masuk kemanakah saran dan informasi ini ?
Saran dan informasi ini masuk ke sebuah “tempat” yang dinamakan sub-conscious mind
atau “pikiran bawah sadar”. Suatu perangkat kesadaran manusia yang
pengaruhnya sangat besar terhadap suatu pengambilan keputusan atau
tindakan.
Apa pula maksud dari kata “menghipnotis” ?
Menghipnotis dapat diartikan secara bebas sebagai kegiatan untuk membawa orang lain ke “keadaan hypnos”.
Apakah pula arti hypnotist ?
Hypnotist adalah
seseorang yang memiliki keahlian untuk membawa orang lain ke “keadaan
hypnos”. Dalam buku-buku hipnotisme Indonesia versi lama, hypnotist sering juga disebut sebagai “juru hipnotis”.
Dalam buku-buku lama sering ditemui istilah “suyet”, apakah artinya ?
Suyet artinya orang yang dihipnotis.
Pada saat ini istilah tersebut sangat jarang dipergunakan. Sebagai
penggantinya, saat ini lebih umum dipergunakan istilah “subyek” atau
“klien” pada konteks terapi.
Kenapa dipergunakan istilah “subyek” ? Bukankah orang yang dihipnotis seharusnya adalah “obyek” dari peristiwa hipnotis ?
Pertanyaan yang sangat baik dan mendasar ! Sesungguhnya yang terjadi dalam setiap peristiwa hipnotis adalah fenomena self-hypnosis
(menghipnotis diri sendiri) yang dipandu. Seseorang tidak dapat dipaksa
memasuki “keadaan hypnos” jika ia memang tidak menginginkannya.
Artinya, tugas seorang hypnotist hanyalah mempermudah orang
lain untuk dapat memasuki “keadaan hypnos”, sehingga peran utama justru
terletak pada pihak yang dihipnotis, oleh karena itu pihak yang
dihipnotis justru disebut sebagai “subyek”.
Apakah yang dimaksud dengan hypnotherapy ? Dan apa pula hypnotherapist ?
Hypnotherapy adalah salah satu aplikasi hipnotis untuk menghasilkan efek therapeutic atau terapi, misalkan untuk penyembuhan phobia, traumatik, dan penyakit-penyakit psikosomatis.
Ahli yang dapat melakukan proses hipnotis untuk keperluan terapi disebut dengan istilah hypnotherapist.
Apakah yang dimaksud dengan stage hypnosis ?
Stage hypnosis artinya “hipnotis panggung”, yaitu suatu bentuk hipnotis yang diaplikasikan ke dunia hiburan. Stage hypnosis merupakan salah satu bentuk entertainment yang sudah sangat dikenal luas di dunia barat, dan sudah menjadi suatu bentuk profesi tersendiri.
Orang yang ahli atau berprofesi sebagai penghipnotis panggung disebut dengan stage hypnotist.
Adakah contoh aktivitas sehari-hari yang merupakan fenomena hipnotis ?
Sangat banyak ! Pada dasarnya ketika
seseorang mampu untuk menyampaikan suatu maksud kepada orang lain, atau
dapat menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, maka ini
merupakan bentuk sederhana dari menghipnotis orang lain.
Apakah sesederhana itu ?
Ya ! Salah satu makna hipnotis adalah
kemampuan untuk mengkondisikan orang lain sehingga mau mendengarkan apa
yang kita katakan, dan selanjutnya meneruskan apa yang kita sampaikan ke
dalam dirinya. Dengan kata lain informasi yang kita sampaikan akan
memasuki sub-conscious mind dan selanjutnya memicu suatu tindakan atau pemikiran sesuai dengan yang kita inginkan.
Berarti para negosiator handal, politisi ulung, para motivator sebenarnya telah terbiasa melakukan hipnotis ?
Ya tepat sekali ! Dengan teknik yang
mungkin tidak disadari, para pembicara ulung ini mampu membuat
pendengarnya memasuki “keadaan hypnos”, sehingga selanjutnya informasi
yang disampaikannya akan relatif lebih mudah diterima oleh sub-conscious mind pendengarnya.
Berarti orang tua yang mampu
memberikan nasehat kepada anaknya dengan baik sebenarnya secara tidak
sengaja sudah menerapkan pola hipnotis ?
Benar sekali ! Seringkali empati dan
kasih sayang dapat membuat orang lain dengan mudah memasuki “keadaan
hypnos”, sehingga selanjutnya informasi berupa misalnya nasehat akan
lebih mudah masuk ke sub-conscious mind.
Berarti “keadaan hypnos” tidak selalu identik dengan “tertidur” seperti halnya yang lazim dipertunjukkan oleh para stage hypnotist di atas panggung ?
“Keadaan hypnos” memiliki rentang yang
lebar. “Tidur” hanyalah salah satu bentuk dari “keadaan hypnos” yang
sangat dalam, dalam hal ini disebut juga sebagai “tidur hipnotis”, atau
tidur yang diakibatkan oleh proses hipnotis.
Pada aplikasi terapi, kondisi rileks
atau “keadaan hypnos” ringan sudah cukup efektif untuk memasukkan
sugesti atau saran yang diperlukan klien.
Apakah tidur yang diakibatkan oleh proses hipnotis sama dengan tidur secara alamiah ?
Berbeda ! Pada “tidur hipnotis” yang tertidur hanyalah conscious mind, sedangkan sub-conscious mind tetap dapat memberikan respon atas saran-saran yang diberikan hypnotist. Pada tidur alamiah, conscious mind dan sub-conscious mind “tertidur” semuanya, sehingga saran dari hypnotist tidak dapat diterima atau direspon oleh subyek.
Pada peristiwa “tidur alamiah” maupun
“tidur hipnotis” yang sangat dalam (somnabulism), maka hal yang
dirasakan subyek relatif sama, yaitu seperti halnya tidur normal.
Apakah ada suatu contoh dari “tidur hipnotis” dalam kehidupan sehari-hari ?
Fenomena “tidur sambil berjalan” atau
mengigau merupakan contoh “tidur hipnotis” yang sering ditemui dalam
kehidupan sehari-hari. Pelaku “tidur sambil berjalan” benar-benar dapat
melakukan aktivitas normal, bahkan dapat membuka pintu dan menutupnya
kembali. Pada umumnya pelaku “tidur sambil berjalan” benar-benar tidak
menyadari apa yang telah dilakukannya, dengan kata lain yang dirasakan
tetap tidur normal seperti biasa.
Jika “tidur sambil berjalan”
umumnya dilakukan dengan mata tertutup, maka adakah suatu contoh nyata
dari “tidur hipnotis” yang dilakukan dengan mata terbuka ?
Bagi mereka yang sering mengemudikan
mobil di malam hari mungkin pernah mengalami “tertidur” beberapa saat
sewaktu mengemudi, tetapi mobil tetap berjalan pada jalur yang benar
bahkan terkadang berlangsung dalam situasi lalu-lintas yang padat.
Dalam kasus di atas yang terjadi adalah “tidur hipnotis”, dimana yang tertidur hanyalah conscious mind, sedangkan sub-conscious mind
tetap terjaga, bahkan dalam kondisi mata yang tetap terbuka. Pada
kondisi semacam ini aktivitas normal tetap dapat dilakukan, dalam hal
ini menyetir mobil seperti halnya saat terjaga. Proses “tidur hipnotis”
dalam mengemudi bahkan dapat berlangsung beberapa menit.
Pada kasus kecelakaan karena tertidur
saat mengemudikan mobil menunjukkan hal yang terjadi adalah “tidur
alamiah”, sehingga seluruh kesadaran benar-benar tidak dapat lagi
merespon hal-hal yang diperlukan dalam mengemudi mobil.
Apakah hipnotis selalu identik
dengan tangan yang melambai-lambai, ayunan pendulum, atau panduan
relaksasi seperti halnya meditasi ?
Secara sederhana terdapat 2 bentuk dasar hipnotis, yaitu “hipnotis formal” dan “hipnotis informal”.
Aktivitas hipnotis yang digambarkan
dengan : melambaikan tangan, mengayunkan pendulum, memandu relaksasi,
merupakan bentuk dari hipnotis formal, atau direct hypnosis, terkadang disebut sebagai genuine hypnosis.
Pada umumnya pengertian “mempelajari hipnotis” secara awam, adalah mempelajari teknik hipnotis formal, walaupun di dunia hypnotherapy
modern juga terdapat teknik hipnotis informal yang dipergunakan
misalnya untuk menghadapi klien yang sangat kritis, teknik ini nantinya
merupakan bagian dari ericksonian hypnotherapy.
Lalu apa contoh dari hipnotis informal ?
Hipnotis informal, atau indirect hypnosis
biasanya berupa pola komunikasi alamiah sehari-hari, tetapi dapat
membuat seseorang untuk memasuki “keadaan hypnos” berulang-ulang
diantara “keadaan normal”, biasanya “keadaan hypnos” yang terjadi
kisarannya hanya beberapa detik akan tetapi dapat berlangsung berulang
kali. Teknik hipnotis informal ini biasa diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari, walaupun mungkin secara tidak disadari, misalkan oleh para
penjual handal yang mampu menggerakkan calon pembeli, dari semula tidak
tertarik, menjadi mempertimbangkan, dan akhirnya melakukan pembelian.
Pada saat ini hipnotis informal juga mulai dikembangkan di bidang-bidang
non therapeutic, misalkan
hypnosis for selling,
hypnosis for parenting, dl